Mengapa Tarikat di Musuhi ?

Dalam perkembangan zaman ini, umat islam di dunia termasuk di Indonesia mengalami berbagai terpaan cobaan dengan berbagai bentuk. namun yang paling berat adalah saling menghujat antar sesama islam. banyak orang yang merasa diri paling benar sehingga merendahkan saudaranya yang lain. pertanda apakah ini?

Mari kita bahas masalah islam itu sendiri...
islam menurut saya adalah agama yang paling benar lagi tejaga keorisinilannya melalui 2 cahayanya yakni AlQuran dan Hadist. belum ada dan tak mungkin ada (dalam keyakinan saya) bakal ada kitab yang akan menandingi Alquran dalam segala hal.

Namun manusia islam yang menjadi makmum dari Alquran itu ternyata mempunyai perbedaan pendapat dalam memaknai berbagai ayatnya. namun hal tersebut lumrah karena ALLAAH SWT telah menjadikan Alquran adalah cahaya bagi umat manusia sepanjang zaman. Dan Rasuulullaah SAW juga mengatakan bahwa perbedaan itu adalah Rahmat.

Namun hal itu menjadi tidak lumrah dan menjadi Mudarat manakala suatu kaum dengan pemahamannya menghinakan kaum lain yang memiliki pemahaman berbeda dengan dirinya. Bahkan tak jarang penghinaan ini bermuara pada bentuk-betuk kekerasan dengan sesama muslim sendiri.

Dalam berbagai tulisan para blogger ada yang senyata-nyatanya menghinakan orang muslim yang bertarikat A atan B. bahkan ada yang langsung mengecap KAFIR dan bermuara pada kekerasan. Na'uuzubillaahi!!!

Kenapa rekan-rekan yang nyata-nyata satu aqidah tega menghinakan saudaranya sendiri? yang syhadatnya sama, shalatnya sama, puasanya sama, sama zakatnya dan sama pula hajinya...

Yang saya miris lagi, mereka(yang suka menghinakan saudaranya) banyak menulis di dunia maya yang serba bebas sekarang ini. Berbagai interprestasi negatif akan muncul bagi dunia islam itu sendiri. Mengapa ini? ada apa ini?

Kalau kau melihat kemungkaran, cegahlah dengan tanganmu, kalau tidak bisa lakukan dengan perkataanmu, kalau tidak bisa lakukan dengan hatimu... tidak ada yang mengatakan mencegah kemungkaran dengan menulis keburukan orang yang disangka mungkar itu.